Pages

Wanita dan Belanja

(TUGAS BAHASA INDONESIA)



Belanja merupakan salah satu kegiatan yang paling disukai sebagian besar wanita. Mulai dari anak-anak, remaja, maupun wanita berusia tua tentu menyukai belanja. Kegiatan yang menyenangkan hati ini sebagian wanita ini bisa dilakukan di berbagai tempat mulai dari pasar tradisional sampai tempat perbelanjaan mewah seperti mall, misalnya. Memang butuh kesabaran lebih saat Anda diminta untuk menemani wanita berbelanja. Mengapa kegiatan belanja membutuhkan waktu yang lama bagi wanita ? ya, beberapa wanita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memilih barang yang mereka inginkan karena beberapa wanita terkadang sudah menentukan barang yang ingin mereka beli, lalu mereka mencoba untuk mencari barang yang sama dengan harga yang lebih murah, lalu jika mereka tidak menemukan barang yang sama dengan harga yang lebih murah  mereka akan kembali ke tempat semula untuk membeli barang yang tadi.
            Salah satu godaan terbesar seorang wanita untuk berbelanja adalah “diskon”. Sebagian wanita pasti akan lebih bersemangat jika berbelanja di tempat yang sedang mengadakan pesta diskon, meskipun sesungguhnya di balik diskon yang besar itu pasti ada permainan harga dari para pemilik toko. Keunikan yang ditimbulkan dari diskon ini adalah misalnya : jika Toko A menjual baju dengan harga Rp 45.000 dan Toko B menjual barang yang sama dengan harga Rp 100.000 dengan diskon 50% ,pasti sebagian wanita akan memilih untuk membeli baju di barang B karena tertarik dengan diskonnya yang 50%, ya itulah wanita. Terkadang memang beberapa wanita belanja tanpa menggunakan logika. Diskon yang besar ini pun tidak jarang membuat wanita gelap mata dan menyesal pada akhirnya karena tanpa mereka sadari akibat tergiur diskon yang besar mereka telah membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu mereka butuhkan. Tak bisa dipungkiri, kegiatan belanja bisa juga digunakan sebagai ajang penyegaran pikiran bagi sebagian wanita, wanita karier misalnya. Beban kerja yang berat, waktu dan pikiran yang terkuras untuk bekerja, tentunya sangat menbutuhkan hiburan di akhir pekan, contohnya belanja.
            Beberapa tips dapat digunakan oleh beberapa wanita untuk sedikit mengontrol kegiatan belanjanya. Pertama, catatlah apa yang akan Anda beli saat berbelanja nanti, jangan sampai di tempat berbelanja nanti anda menjadi gelap mata. Kedua, bawalah uang yang cukup sesuai dengan kebutuhan yang akan Anda beli, hal ini untuk mencegah Anda menjadi boros dan dapat mengontrol pengeluaran Anda. Ketiga, biasakanlah untuk bergaya hidup hemat.  Belanja memang dibutuhkan untuk memenuhi beberapa kebutuhan, namun belanjalah dengan tetap memakai logika agar tidak gelap mata dan tidak menyesal pada akhirnya.

PETA ADMINISTRASI KABUPATEN KULONPROGO


Tutorial pembuatan Peta Administrasi Kabupaten KulonProgo
1.      Langkah pertama adalah mempersiapkan tools dan bahan yang akan kita gunakan dalam prosesnya nanti, yaitu
-          Arcview
-          PetaKabupatenKulonProgo
-          Ekstensi Arcview (edit tools versi 3.1,Register and transform tools)
-          Utm Converter

2.      Langkah kedua kita melakukan Registrasi pada peta yang kitasiapkan , yang tujuannya adalah agar peta yang kita siap kan bisa di petakan dipeta dunia sesuai dengan indeks pada peta.
Caranya :
Load kedalam aplikasi Arcview, sehingga gambarnya seperti ini
Gambar load peta ke arcview
-          Aktifkan ekstensi berikut ini
(Register and transform tools) seperti pada gambar berikut

-          Pilih menu VIEW >> Register and Transform Maka akan mucul kotak dialognya buat 4 titik pada peta harus searah jarum jam seperti pada gambar

Padakotakfialog register dan transform isi (x, dan y) dengan menggunakan data skala yang sebelumnya telah kita convert kedalam bilangan destination seperti gambar
Cara converse dengan menggunakan UTM converter
-          Catat koordinat dari setiap titik (1-4)
-          Masukkan koordinat yang didapat pada menu convert UTM latitude (berwarna kuning)
Contoh pada gambar diatas(410.000 dan 9.140.000)
-          Lihat hasil pada kolom dibawahnya (DD MM dan SS pada kolom kuning)
-          Ubah DD MM dan SS pada kolom merah sesuai dengan (DD )MM dan SS pada kolom kuning
-          Hasilnya lihat pada kolom latitude (background merah)
-          Masukkan hasilnya latitude == y dan longitude == x
  
Perhatikan RMS erornya ,pastikanRMS erornya = 0 caranya geser titik-titik yang kita buat 


 
-          Pilihwrite world file dan save
1.      Digitasi , tracing peta secara keseluruhan sehingga vector peta bisa terbentuk sesuai dengan area yang di petakan, langkah-langkahnya

-          Klik Aktifkan ekstensi yang akan di gunakan untuk digitasi (edit tools versi 3.1)
-          Klik tools open stream digitize form maka akan muncul lembar kerja stream mode digitizing
-          Pilih stream digitize lines

-          pilih menu Theme >> start editing setelah selesai pilih stop editing

-          setelah selesai tracing pilihgambar icon ET (edit tools versi 3.1)

-          muncul lembar kerja ET polyline

-          setelah itu pilih start editing untuk menyambung kan garis terputus yang di tunjukkan oleh titik merah dengan cara klik tombol clean laluklik intersect>>pilih analyze >>maka akan mucncul peta dengan  titik merah (itu artinya garis terputus)


-          untuk menyambungkannya dengan cara klik tombol edit tools sehingga muncul lembar kerja polyline edit tools
-          Untuk menyambungkan garis yang putus (titik merah)sebelumnya di seleksi dengan pilih icon remove redundant noodes setelah itu gabungkan garis putus dengan menggunakan tombol draw nodes (gambarkacamata)setelah tersambung maka akan menunjukkan warna hijau sebagai indikatornya (lakukan langkah berikut ini kepada setiap titik yang berwarna merah, sampai tidak ada titik merah lagi)
>> remove redundant
>> draw nodes

-          Setelah semuanya selesai pilih stop editing maka hasilnya
-          Save hasil dari editools , pgon1.shp

-          Hasil digitasi setelah akan muncul di sebelah kiri layar, klik pada layer pgon1.shp maka muncul lembar kerja legend editor jadikan seperti tampilan berukut ini



-          Membuat sebuah chart yang sebelumnya di buat tabelnya dahulu


1.      BuatLayout ,dari peta yang telah di registrasi dan di lakukan digitasi kita buat layoutnya sehingga peta yang di buat dapat dilihat beserta informasi wilayah yang ada.

-          Pilih menu view >> layout >> o
-          Tambahkan ekstensi gratichules and meashuredgreeds
 





DIGITASI DENGAN MNDNR DAN EDIT TOOLS

DIGITASI DENGAN MNDNR DAN EDIT TOOLS


1.  Download EXT32


2. Copy isi dari EXT32 lalu salin ke C:\ESRI\AV_GIS30\ARCVIEW\EXT32

3. Buka Arcview lalu buat project baru

4. Atur File à extension
    Beri tanda centang pada :



5.  Tambahkan gambar yang akan di digitasi


6.   Pilih tool Stream Digitize lines


7. Klik sekali pada garis lalu ikuti garis gambar .
    Tidak apa-apa bila hasil digitasi tidak teratur, karena masih bisa diperbaiki menggunakan
    Edit Tools.

8. Aktifkan edit tools. Klick button ET pada Toolbar , lalu pilih start editing



9.  pilih show edit tools , maka akan muncul tools seperti berikut


10.  Untuk mendeteksi kesalahan, klik tombol draw nodes pada Polyline Edit tools .  
      Sehingga mendapat hasil :
      

11. Cari yang ada node merah agar node nya berubah warna hijau atau biru (benar)
-          Select dan hapus node yang salah dengan tool Errase with polygon



-    Sambung node nya sehingga menjadi node yang benar menggunakan Remove redundant nodes



12. Klik kembali tombol draw node sehingga gambarnya menjadi :


13. Lakukan seperti langkah no 12 sampai semua node benar (menjadi warna hijau atau biru).
      Sehingga tampak hasil seperti berikut



14. Stop editing
15. Klik Build Polygons pada ET polyline 
                                                           
                                               
16. berikan nama file digitasi dan Pilih lokasi penyimpanan file hasil digitasi

                                    
                                 



17.  Hasil akhir
                                           

    selesai :)











Pengertian dan Sejarah Munculnya Sistem Informasi Geografis





Ada beberapa pengertian dari Sistem Informasi Geografis (SIG) menurut para ahli, diantaranya ;
1.       Menurut Aronaff, 1989.
SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.
2.       Menurut Barrough, 1986.
SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan
kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari
kenyataan dunia.

3.       Menurut Marble et al, 1983.
SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.
4.       Menurut Berry, 1988.
SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
5.       Menurut Calkin dan Tomlison, 1984.
SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting.
6.       Menurut Linden, 1987.
SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis
dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi.
7.       Menurut Petrus Paryono.
SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi.
Jika kita rangkum semua pendapat para ahli tersebut maka kita mendapatkan pengertian bahwa Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja.
Sebenarmya SIG telah dimulai sejak lama. Berikut adalah kronologi perkembangan SIG sampai pada saat ini.
1.       35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.
2.       Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.
3.       Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.
4.       Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.
5.       CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".
6.       CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-andan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.
7.       Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.
8.       Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program DiplomaSIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam JurusanKartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir disemua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun matapelajaran
Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi. Pada makalah ini, kita akan lebih menjelaskan tentang SIG yang otomatis (dengan Komputer).
        Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (digitizerscannerCentral Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis.
Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan.
Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi.
Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.
Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya.
Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Datavektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon).
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

sumber : http://akbar-satio.blogspot.com/

How to Create PDF Files in Java

 Create a small Java program that shows the ability of some iText library. You will of learn how to create a document, add a pdf writer (listener), Some add content to the created document, and last, but not least, close the document. You will learn how to create documents, add the writer pdf (listener), add some content to the document created, and last but not least, close the document.
This is just a quick intro to the creation of PDF files with Java, if you're serious about automatic PDF creation using Java, then read Bruno Lowagie's tutorial (link at the end). These are just quick intro to the creation of a PDF file with Java, if you are serious about automatic PDF creation using Java, then read the tutorial Bruno Lowagie's (link at end).
Difficulty: Difficulty:
Challenging Quite Challenging moderately
Instructions Instructions
Things you'll need: the things you need:
• Java Runtime Environment Java Runtime Environment
• Eclipse Eclipse
• library iText iText library 1. Make sure you have Java Runtime Environment, Eclipse and iText installed. Make sure you have Java Runtime Environment, Eclipse and iText installed.

2. In Eclipse create a new project, and name it what ever you like at Might That particular moment. In Eclipse create a new project, and name it what ever you might like at the time. Then right click on the project name> Properties> Java Build Path> Add External Jars> Find your iText-2.1.5.jar> Open Press> Press Ok. Then right click on the name of the project> Properties> Java Build Path> Add External jars> Find your 2.1.5.jar iText-> Click open> Press Ok.

3. Create a document object: Create a document object:
Document document = new Document (); Document document = new Document ();

4. Create a writer That listens to the document and directs a PDF stream to a file: Create a writer who listens and directs the flow of documents into PDF files:
FileOutputStream FOS = new FileOutputStream ("c: / / ElloUniverse.pdf");
FileOutputStream FOS = new FileOutputStream ("c: / / ElloUniverse.pdf");
PdfWriter.getInstance (document, FOS); PdfWriter.getInstance (documents, FOS);
5. Open the pdf document using this java code: Open the pdf document using java code: document.open (); document.open ();
6. Add Some text (ie two paragraphs) to your PDF document: Add some text (ie, two paragraphs) into your PDF document: document.add (new Paragraph ("ello !!!")); document.add Universe (new Paragraph (" Ello Universe !!!")); Color = new CMYKColor CMYKColor (0, 1, (float) 0.2, (float) 0667); CMYKColor new CMYKColor color = (0, 1, (float) 0.2, (float) 0.667);
String text = "kievan wrote more: different color and font type."; String text = "Kiev wrote more: different colors and type fonts.";
Fonts o = FontFactory.getFont (FontFactory.TIMES_BOLD, 14, Font.BOLD, color); Fonts o = FontFactory.getFont (FontFactory.TIMES_BOLD, 14, Font.BOLD, color);
Paragraph p = new Paragraph (text, o); Paragraph p = new Paragraph (text, o); document.add (p); document.add (p);
7. Close the PDF document: Close the PDF document: document.close (); document.close ();
8. / / This is the complete / / This is the complete / / Java source code That / / Java source code
/ / Generates a PDF document. / / Generate PDF document. / / ElloUniverse.java / / / / ElloUniverse.java / / /////////////////////// /////////////////////// import java.io.FileOutputStream; import java.io.FileOutputStream; import java.io.IOException; import java.io.IOException; import com.lowagie.text.pdf.CMYKColor; com.lowagie.text.pdf.CMYKColor imports;
import com.lowagie.text.pdf.PdfWriter; com.lowagie.text.pdf.PdfWriter imports; com.lowagie.text import .*; import com.lowagie.text .*; public class public class ElloUniverse ElloUniverse
{{ public static void main (String [] args) public static void main (String [] args)
{{ System.out.println ("ello Universe !!!"); System.out.println (" Ello Universe !!!"); / / Create a document object / / Create the document object
Document document = new Document (); Document document = new Document (); try try {{ / / Create a writer That listens to the document / / Create a writer who listens to the document / / And directs a PDF-stream to a file / / and directs a PDF-stream to a file FileOutputStream FOS = new FileOutputStream ("c: \ \ ElloUniverse.pdf"); FileOutputStream FOS = new FileOutputStream ("c: \ \ ElloUniverse.pdf"); PdfWriter.getInstance (document, FOS); PdfWriter.getInstance (documents, FOS); / / Open the document / / Open the document document.open (); document.open (); / / Add a couple of paragraphs to the document / / Add a few paragraphs to the document document.add (new Paragraph ("ello !!!")); document.add Universe (new Paragraph (" Ello Universe !!!")); Color = new CMYKColor CMYKColor (0, 1, (float) 0.2, (float) 0667); CMYKColor new CMYKColor color = (0, 1, (float) 0.2, (float) 0.667);
String text = "kievan wrote more: different color and font type."; String text = "Kiev wrote more: different colors and type fonts.";
Fonts o = FontFactory.getFont (FontFactory.TIMES_BOLD, 14, Font.BOLD, color); Fonts o = FontFactory.getFont (FontFactory.TIMES_BOLD, 14, Font.BOLD, color); Paragraph p = new Paragraph (text, o); Paragraph p = new Paragraph (text, o);
document.add (p); document.add (p); }} catch (DocumentException de) catch (DocumentException de) {{ System.err.println (de.getMessage ()); System.err.println (de.getMessage ());
}} catch (IOException IOE) catch (IOException IOE)
{{ System.err.println (ioe.getMessage ()); System.err.println (ioe.getMessage ()); }} / / Close the document / / Close the document document.close (); document.close (); }} }}

source : http://www.ehow.com